Páginas

Jumat, 10 Juni 2016

AKU MENCINTAI DALAM SUNYI


Image By Google

Apa kabar?
Semoga harimu menyenangkan..
Perkenalkan, aku adalah mata yang selalu ingin memandangmu indahmu
Aku adakah telinga yang kerap mencuri-curi dengar suaramu
Aku adalah telapak tangan yang berkeringat hebat ketika berpapasan denganmu
Aku adalah jantung yang berdegup kencang ketika melihatmu dari kejauhan
Aku adalah kaki yang ingin melangkah masuk ke dalam hidupmu
Aku adalah lidah yang kelu ketika ingin menyebut namamu
Aku, adalah aku..
 Aku, Netri, kau samasekali tidak tahu namaku bukan?

Lalu bagaimana bisa aku jatuh hati padamu?
Silahkan tanya hatiku
Tapi sebentar, saat ini dia sedang jatuh di dalam sunyi
Sejenak, berilah ia kesempatan bercengkarama dengan sunyi itu, agar ketika pulang ia bisa menjawab pertanyaanmu

Mungkin, selamanya kamu hanya akan jadi rahasia
Rahasia bahwa aku begitu ingin shalatnya kau imami
Rahasia bahwa aku begitu ingin salahnya kau nasehati
Rahasia bahwa aku begitu ingin rapuhya kau lindungi
Dan rahasia itu akan kuceritakan pada fotomu bersama pasangan hidupmu, (mungkin) satu atau dua tahun lagi.

Kamu adalah apa yang kudoakan pada Tuhan agar tidak dijadikan harapan hampa menyakitkan
Kamu adalah kenyataan yang kucoba tepis berkali-kali bahwa benar aku  telah mencinta meski hanya dalam sunyi
tapi aku masih bisa berbincang dengan Ilahi perihal memantaskan diri.

Pariaman, 10 Juni 2016

5 komentar:

  1. Sekali kali mampirlah ke benua jingga.
    Di sana ada angin yg menyejukkan.
    Ada api yg menghangatkan.
    Ada bumi yg ikhlas dipijak.
    ....mereka akan berbisik, kami di sini, menemanimu menikmati sunyi....

    BalasHapus
  2. Sekali kali mampirlah ke benua jingga.
    Di sana ada angin yg menyejukkan.
    Ada api yg menghangatkan.
    Ada bumi yg ikhlas dipijak.
    ....mereka akan berbisik, kami di sini, menemanimu menikmati sunyi....

    BalasHapus
  3. duh yg algi merindu seseoarng yang tak tahu bakal kemana

    BalasHapus
  4. Begitulah kira-kira, mba :D Terimakasih sudah mampir :)

    BalasHapus