Seperti Chairil Anwar
yang meminta Soekarno membuat janji dengannya
Aku pun ingin kau
membuat janji denganku
Pinjami aku tangan
kirimu
Sebelum tangan itu kau
kepal dan angkat ke atas
Akan ku titipkan
beberapa kisah pilu yang kusimpan ditangan kananku
Kisah pilu yang ada di kota
ku
Kota mu
Kota kita
Pariaman!
Ayo, jabat tangannku
dan kita buat janji dilaut Pariaman!
Dilaut yang entah sudah
berapa nyawa para ayah direnggut
direnggut ketika melaut
Melaut demi anak dan
istrinya tetap hidup
Berjanjilah!!
Berjanjilah menjinakan
badai
Setidaknya hingga sampan-sampan
tak bermesin mereka sampai
ke bibir pantai
Atau kita bikin janji
di jalan yang berlubang
Dijalan yang
membentangkan takdir Ayah Arif dan tiga adiknya hilang
Ayah yang tengah
menawarkan jasa ojeknya
Disaat bersamaan malaikat
maut pun menjalankan tugasnya
Berjanjilah!!
Berjanjilah akan
memperbaiki jalan itu
agar Arif-arif lainnya
tak diberi sentakan kabar duka
ketika mereka sekolah
Atau jika tidak, ayo
kita bikin janji bersama anak-anak kecil
penjaja makanan kecil
Ulah penghasilan orang
tuanya yang kecil
hingga mereka turun ke
jalan-jalan kecil
Berjanjilah!!
Berjanjilah kau akan
membiarkan mereka bermain
Berlari lepas
Bebas!
Hah, aku muak dengan
seruan mensejahterakan rakyat
Tak perlu kau berseru
serupa
Jangan pula kau satukan
kepalamu beserta isinya
Dengan MEREKA
Karna ada janji yang
harus kau tepati denganku
Jika hal itu terjadi
Ya, berjanjilah untuk
mengijinkanku
Menebas batang lehermu!
Netri Olala
Pariaman, Juni 2013