Senin, 10 Oktober 2016

Ternyata Cinta Tidak Selucu Itu!


Image By Google


Aku mencintai jiwa, bukan rupa. Maka ketika cinta itu patah akan sulit bagiku kembali mencintai. Kenapa? Karena akan ada wajah yang tidak akan kalah rupa, namun tidak dengan jiwa.
Dan, malam ini aku mengaku salah dan kalah. Aku mencintai, namun angkuh mengakui. Hingga ketika dia pergi ada luka yang tidak pantas ku tangisi.

Ketika bersamanya, ada tawa renyah yang tak bisa ku cegah. Ada kenyamanan yang tidak terkatakan. Hinga ketika semua rasa itu sudah bisa disebut cinta, aku malah tidak sadar sudah merasakannya.

Sebentar lagi, dia akan bersatu dengan tulang rusuknya. Dan jelas, wanita itu bukan aku. Namun malam ini dengan bodohnya aku memohon pada Tuhan agar diberi kemampuan memutar waktu. Ya, waktu yang telah ku sia-siakan dengan serampangan. Waktu bersamanya yang ku beri label “PERTEMANAN!” Waktu yang harusnya ku sadari bahwa aku telah jatuh hati di tiap detik detaknya.

Oh hati, redamlah dalam-dalam sesal ini! Meski tak lagi mungkin menemui manusia dengan jiwa seperti milikinya, namun akan terlihat lucu jika terus menangisi dia yang selama ini lebih sering ku becandai.

Dan, ternyata cinta tidak selucu itu!

Netri Olala, 9/10/16
Pada Minggu Malam Kelabu



2 komentar: