Senin, 22 Februari 2016

SEPUCUK SURAT UNTUK IMAMKU KELAK

               Image by abatasa.co.id

Pariaman, 18 Februari 2016


Teruntuk Adam Pendamping Hidupku Kelak..

Assalamualaikum, Adam..
Sedang apa wahai calon imamku? Sudahkah shalat fardhu isha lalu dilanjutkan dengan membaca surat Al Kahfi? Ini malam jumat, malam yang baik untuk mengamalkan surat al kahfi, hingga esok hari terbenamnya matahari esok. Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma aku membaca; “Barang siapa membaca surat Al Kahfi, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya diantara dua Jumat”

Sungguh aku akan sangat beruntung mendapatkan calon imam yang rajin melakukan amalan ini dan tak bosan mengajakku turut mengamalkan amalan spesial ini. Subhanallah!

Betapa aku merindukan belahan jiwa yang sholeh. Belahan jiwa yang mampu menuntunku ke jalan menuju surgaNYA dengan sinar terang keimanannya. Kamukah itu wahai calon imamku yang belum ku tahu siapa namamu?

Adakah kau tahu, Adam? Disetiap pagi, siang dan malamku, aku merayu Allah-ku dengan puja puji terindah. Ku pilihkan kata-kata terbaik agar DIA sudi mengijabah doaku. Doa untuk segera dipertemukan dengan pria sholeh sepertimu.

Mungkin kau bertanya-tanya, siapa aku? Aku adalah hamba Allah paling lancang. Khilaf sering ku perbuat namun belakangan ini berani merayu-NYA untuk meminta dipertemukan segera denganmu. Adamku, aku adalah wanita paling hina, jauh sebelum surat ini ku tulis, aku tak ubahnya seperti wanita kafir. Aku berjilbab, namun jarang shalat! Lalu tanpa malu, aku berani meminta ini itu. Tak jarang pula aku mengumpat-NYA ketika harapanku tak sesuai harapan.

Adamku, jauh sebelum aku menulis surat ini, aku tak ubahnya seperti wanita tak beriman. Aku menghabiskan waktu untuk memikirkan laki-laki yang bukan mahramku. Sungguh, telah berzina fikiran kala itu. Bahkan, aku telah berzina hati dengan menangisi laki laki yang tak patut ku tangisi. Api neraka-lah yang akan menjilat air mataku kala itu. bukankah satu-satunya air mata yang tak terjilat api neraka adalah air mata yang jatuh ketika membaca Al-Quran?

Adamku, jauh sebelum aku menulis surat ini, aku adalah wujud wanita sombong yang lebih suka membaca pesan-pesan singkat yang berisi rayuan manusia dibanding membaca ayat-ayat suci Alquran.
Betapa hinanya aku!
Aku menangis..
Untuk melanjutkan menulis surat ini pun jemariku gemetar.

Rasanya tak pantas melakukan hal ini. Namun sejurus kemudian aku sadar, Allah maha besar. Allah maha pemaaf. Adamku, aku terus berusaha memperbaiki diri. Meski aku tak langsung suci dan perilakuku tak serta merta seanggun bidadari. Aku masih memiliki banyak kekurangan dan sewaktu-waktu bisa berlaku khilaf seperti yang sudah-sudah. Untuk itu Adam, lengkapi kurangku. Tegur salahku. Dan bimbing aku tetap lurus berjalan di jalan-NYA.

Adamku, aku kini sudah dewasa. Seperti wanita kebanyakan, aku ingin segera menikah. Aku ingin menuai pahala dari ladang bernama rumah tangga. Aku ingin memasakan masakan terenak untukmu. Aku ingin menukar pahala dengan segelas air putih yang ku suguhkan untukmu sepulang bekerja.

Adamku, dunia semakin panas saja. Banyak perilaku manusia diluar ajaran agama. Aku ingin bernaung di satu mahligai yang sejuk, yang mana engkau sebagai imam pemberi oase bagiku dan anak-anak kita. Sungguh tiada tempat kembali selain agama. Sungguh tiada pegangan yang tangguh ditengah gilanya dunia, selain imam yang beriman. Meski aku tahu begitu susah mencarimu diantara bermilyar-milyar manusia. Begitu sukar mencarimu, pria sholeh.

Entah kapan kita dipertemukan, Adam. Satu bulan lagi, satu, dua, atau tiga tahun lagi? Aku akan bersabar, demi laki-laki terbaik sepertimu. Kau tak perlu tanpan, cukup beriman. Kau tak perlu kaya raya, cukup hanya setia. Sekalipun engkau seorang yatim piatu, tak masalah. Aku ikhlas tidak bermertua.

Ku akhiri surat ini, Adam. Ku balut rinduku padamu dengan tasbih dan doa. Jaga imanmu, pelihara hatimu, aku yang terus berusaha memperbaiki diri menantimu disini.
Wassalam..

Netri Olala…..

4 komentar:

  1. Halo, lelaki beriman memnag yang paling didambakan ya mbak.. semoga cepat dipertemukan dengan Adam-nya :)

    BalasHapus
  2. subhanalloh kata2 nya mengggugah jiwa. semoga cepat di pertemukan dengan calon imam nya ya.

    BalasHapus
  3. Terimakasih Ukhti Syifa..amin amin

    BalasHapus